9 Jenis Alat Musik Bengkulu Yang Khas - Alatmusik.id

9 Jenis Alat Musik Bengkulu Yang Khas

Last Updated 2021-02-02T22:06:48+00:00
9 Jenis Alat Musik Bengkulu Yang Khas

Alat Musik Bengkulu - Bengkulu memiliki kebudayaan dengan beberapa ciri yang berbeda. Hal ini dikarenakan pengaruh dari banyaknya suku yang beragam yang ada di Bengkulu.

Kali ini kita akan mengulas mengenai alat musik Bengkulu yang memiliki ciri khas tersendiri yang unik.

1. Dol

Alat Musik Dol
Alat Musik Dol

Di Bengkulu, alat musik ini sudah tidak asing lagi. Pada sore hari suaranya terdengar di hampir seluruh sudut kota.

Dol pertama kalinya dikenalkan oleh para pedagang yang berasal dari India. Dol memiliki bentuk yang mirip dengan kendang dan terbuat dari kulit sapi.

Alat musik ini memiliki ukuran yang bervariasi. Untuk Dol yang terbesar memiliki diameter tak kurang dari 70 cm dan tinggi 80 cm.

Bahan untuk membuat Dol yaitu dari bonggol kelapa atau pohon nangka serta kulit binatang. Dol seringkali dimainkan bersamaan dengan alat musik Tassa saat perayaan Tabot.

Untuk perayaan Tabot yang pertama kali dibawa oleh penganut Syia’ah dari Madras dan Bengali. Penganut syiah ini didatangkan oleh Inggris sebagai pekerja pada saat membangun benteng Malborough.

Kemudian ada salah seorang pekerja dengan nama Syeh Baharudin untuk pertama kalinya melaksanakan Tabot di tahun 1685. lama kelamaan perayaan ini menyebar sampai ke wilayah Meilaboh, Pidie, Singkil, banda aceh, Barus , Sibolga, Pariaman dan Padang.

Namun saat ini perayaan tersebut hanya bisa ditemukan di daerah Pariaman dan Bengkulu. Yang pada awalnya dol untuk perayaan Tabot, maka fungsinya juga sudah beralih untuk mengiringi tarian.

2. Kelintang/Kulintang

Alat Musik Kelintang
Alat Musik Kelintang

Alat musik yang tersusun dari barisan gong-gong kecil yang disusun rapi mendatar yang ditempatkan kedalam wadah yang terbuat dari kayu.

Kelintang juga terdiri dari 4 bonang yang diletakkan pada rak kayu dan dipukul menggunakan pemukul yang khusus.

Alat musik ini dimainkan bersamaan dengan gong dan alat musik lain. Untuk tempat kelintang tersebut dibuat dengan menggunakan bahan kayu yang kuat dan ringan. Oleh karena itu alat musik ini menghasilkan suara yang khas.

Kelintang berasal dari daerah Rejang Lebong terdapat tali senar sebanyak sembilan buah yang dipakai untuk mengiringi tari andun, acara pernikahan serta dundang benih atau menyemai benih.

3. Gambus

Alat Musik Gambus
Alat Musik Gambus

Alat musik ini dibuat dengan menggunakan kayu dan bentuknya mirip dengan gitar dengan bagian belakang yang cembung.

Dan terdapat juga lubang suara yang berjumlah tiga buah.

Umumnya penggunaan alat musik gambus adalah untuk iringan lagu yang memiliki senandangung dan memainkannya seperti memainkan gitar.

Gambus yang merupakan alat musik petik ini mirip dengan alat musik yang berasal dari timur tengah bernama mandolin. Senar pada gambus biasanya terdiri dari 3 senar dan maksimal terdiri dari 12 senar.

4. Gendang Panjang

Alat Musik Gendang Panjang
Alat Musik Gendang Panjang

Bentuk gendang panjang juga hampir sama dengan gendang pada umumnya. Gendang panjang juga terbuat dari bahan kulit hewan dan rotan.

Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan dan banyak dimainkan bersamaan dengan alat musik lainnya. Biasanya ditampilkan dalam acara adat, seperti pada acara pernikahan dan penyambutan tamu.

Untuk dapat memainkan gendang panjang, maka pemain harus tahu iramanya serta ritmenya, Karena hal ini akan menentukan bagus atau tidaknya irama yang dihasilkan kendang.

5. Redap

Alat Musik Redap
Alat Musik Redap

Redap dibuat hampir sama dengan alat musik gendang yaitu terbuat dari bahan kulit binatang, rotan dan kayu. Bentuk redap juga ada yang mirip dengan rebana dan keberadaan alat musik ini juga sudah sangat lama.

Cara memainkan redap adalah dengan cara dipukul dan umumnya dimainkan bersama instrumen musik lain seperti gendang panjang dan serunai.

Redap digunakan untuk mengiringi acara-acara daerah seperti acar sarafal anam.

6. Rebana Kerincing / Tassa

Alat Musik Rebana Kerincing
Alat Musik Rebana Kerincing

Tasa atau Tassa merupakan Nama asli dari alat musik tradisional Rebana Kerincing. Namun ada juga yang menyebutnya dengan Rebana Kerincing.

Sama halnya dengan namanya, alat musik ini berbentuk seperti rebana. Cara memainkannya yaitu dengan dipukul serta dimainkan dengan alat musik tradisional Bengkulu yang lain.

Alat musik ini dibuat dengan menggunakan logam seperti besi, aluminium atau tembaga. Untuk bagian permukaannya menggunakan kulit hewan yang sudah dikeringkan.

7. Serunai Kuningan

Alat Musik Serunai Kuningan
Alat Musik Serunai Kuningan

Bentuknya mirip dengan terompet yang mengerucut dan pangkalnya melebar. Alat musik ini dibuat dengan menggunakan kayu dan kuningan.

Alat musik ini biasanya digunakan untuk melengkapi alat musik tradisional lainnya pada saat upacara adat maupun penyambutan tamu.

8. Akordion/Harmonium Bengkulu

Alat Musik Harmonium Bengkulu
Alat Musik Harmonium Bengkulu

Logam, kawat dan kayu adalah bahan untuk membuat alat musik ini. Bentuknya seperti orgel kecil. Alat musik ini sulit untuk dimainkan sehingga jarang sekali orang yang bisa memainkannya.

Agar dapat menghasilkan suara Akordion dimainkan dengan menekan lidah-lidah atau tombol sehingga menghasilkan getaran dari angina yang telah dipompa saat dimainkan.

Di kabupaten Rejang Lebong tepatnya di Pal VII pertama kali alat musik ini ditemukan. Alat musik ini biasa digunakan untuk iring-iringan musik bernuansa khas melayu.

Alat musik ini juga merupakan bagian dari orkes gambus yang sering dimainkan dengan alat musik biola dan rebab.

9. Gong Bengkulu

Gong Bengkulu
Gong Bengkulu

Jenis alat musik ini banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Terutama terdapat di Jawa.

Awalnya alat musik ini berasal dari Jawa dan sering dimainkan pada acara pernikahan atau acara adat lainnya.

Alat musik ini juga bisa dimainkan dengan ansambel Gamelan yang terdiri dari beberapa alat musik tradisional lain.

Demikian ulasan mengenai alat musik Bengkulu yang merupakan warisan tak ternilai. Sehingga kita harus melestarikannya.